Rabu, 15 Februari 2012

Orang yang Salah


Tandanya Anda Berhubungan Dengan Orang yang Salah

            Hubungan cinta yang telah berjalan lama, namun tak juga berujung pada pernikahan kadang menimbulkan pertanyaan "Apakah ia orang yang tepat?".
            Berikut beberapa tanda bahwa Anda telah memilih pasangan yang tidak tepat.

1. Tidak bahagia
            Walau memiliki pasangan, namun saat bersamanya Anda tak merasa bahagia. Bahkan tak jarang Anda sengaja menghindari jadwal-jadwal bertemu dan kencan. jika ketidakbahagiaan sudah melanda, untuk apa sebuah hubungan harus diteruskan?

2. Merasa rendah diri saat bersama pasangan
            Bersama pasangan tak membuat Anda tersenyum bahagia, sebaliknya perasaan rendah diri justru melanda. Sikap pasangan yang dominan dan superior membuat Anda selalu merasa melakukan kesalahan. Apapun yang Anda lakukan seakan tak pernah cukup baginya.

3. Membuat Anda jauh dari sahabat juga keluarga
            Pasangan seolah ingin memiliki Anda sendirian. Jangankan untuk bersilaturahmi dengan sahabat, bertemu dan mengambil hati orang tua Anda saja ia enggan melakukannya. Ketimbang bertandang ke rumah dan mengakrabkan diri dengan keluarga, kekasih lebih suka mengatur janji untuk bertemu Anda di tempat lain. Misalnya pusat perbelanjaan.

4. Tidak memiliki tujuan yang sama
            Jika ingin hubungan menuju ke jenjang yang serius, tentunya Anda dan pasangan harus memiliki tujuan hidup yang sama. Jika sudah menjalankan hubungan sekian lama, namun Anda dan pasangan tetap tidak memiliki tujuan yang sama, maka ada baiknya untuk menilai ulang hubungan tersebut.
5. Menyangkal kebenaran
            Anda sudah menyadari ada yang salah dengan hubungan yang tengah dijalani. Namun entah karena apa, Anda terus melakukan penyangkalan. Terkadang tekanan dari umur yang terus bertambah serta keinginan untuk segera menikah membuat hati dan pikiran Anda tak bisa melihat kesalahan-kesalahan yang ada dalam hubungan. Jangan sampai terjebak dalam kesalahan ini, dan membuat keputusan yang akan Anda sesali seumur hidup.
            Memilih pasangan hidup bukanlah sesuatu yang harus dilakukan terburu-buru dan di dalam tekanan apalagi ketepaksaan. Jangan sampai salah memilih pasangan hidup.

Semoga berbahagia!

Hati-hati


Hati-hati Percintaan Bubar Karena Teknologi
        Selalu ada sisi positif dan negatif dari semua hal, termasuk teknologi. Jika tidak hati-hati, perkembangan teknologi yang harusnya memudahkan, justru bisa menganggu kisah cinta Anda.
            Ada orang yang mendapatkan kekasih lewat Internet, tetapi ada juga yang dicampakkan pujaan hati lewat SMS. Kehadiran teknologi dalam dunia percintaan memang kini semakin maju. Bukan hanya sekadar alat penghubung tapi juga bisa berfungsi sebagai detektif sampai “satpam”. Nah, jika tidak hati-hati, kecanggihan teknologi yang baik malah bisa berbalik merugikan kehidupan cinta Anda. Waspadalah!

Sibuk sendiri
            Ketak-ketik di BlackBerry atau telepon selular cerdas Anda hampir tak bisa berhenti bahkan sampai detik terakhir sebelum tidur. Sering kali Anda lebih fokus pada ponsel, ketimbang pasangan  or teman yang duduk manis di sebelah. Saat liburan, interaksi Anda berdua juga kerap kurang maksimal karena kehadiran gangguan yang masuk melalui gadget Anda.
            Jangan biarkan gadget atau alat komunikasi lainnya mengurangi kualitas hubungan Anda dengan orang terdekat. Usahakan sebisa mungkin melupakan gadget Anda dan berbincang dengan kekasih, teman makan malam. Bagaimanapun sentuhan personal dan interaksi saat tatap muka penting untuk meningkatkan kualitas hubungan walau Anda sudah saling berkabar seharian lewat pesan singkat.

Prioritas pertama
            Apa yang Anda lakukan ketika baru bangun tidur? Memeluk pasangan, mencium si buah hati, atau memeriksa pesan di ponsel Anda? Jawaban yang terakhir mungkin lebih banyak dipilih saat ini.
            Sadarkah Anda bahwa saat ini si gadget andalan sudah berubah jadi prioritas ketimbang orang tersayang? Berapa kali Anda harus melepaskan genggaman saat menonton bioskop dengan kekasih karena harus memeriksa pesan? Kerap juga pembicaraan penting dengan pasangan terganggu karena ada tanda pesan masuk di ponsel.
            Jangan membiarkan diri Anda “dijajah” gadget. Selalu tetapkan batasan kapan Anda bisa terus memeriksa pesan di ponsel dan kapan Anda bisa benar-benar fokus untuk berinteraksi dengan kekasih. Orang tersayang Anda pasti kecewa jika ia dinomorduakan, meski oleh benda elektronik.
  
Eksistensi
            Semakin berkembang, Internet menjadi tempat untuk berbagai macam hal, termasuk tempat menunjukkan eksistensi. "Kok status Facebook kamu masih single, kan kita sudah jadian?" "Pasang foto sama aku dong di profil fb?" Nah, hal kecil seperti ini sering jadi pemicu konflik. Kata sayang atau komitmen kini tak cukup lagi hanya ditunjukkan secara tatap muka langsung. Status di Internet pun penting untuk mengukuhkan sebuah hubungan. Jika kekasih keberatan, maka potensi konflik bisa terjadi. Dianggap masih ingin cari pacar, tidak mau menunjukkan sudah punya istri, atau bahkan dituduh tidak sayang jika tidak mau memajang eksistensi orang tersayang di situs jejaring sosial!
            Padahal setiap orang punya alasan dan preferensinya masing-masing. Bisa saja sang kekasih menolak mengungkap terlalu banyak kisah pribadi atau kehidupan cintanya di jejaring sosial karena lebih banyak menggunakannya untuk urusan pekerjaan. Bicarakan hal ini baik-baik dan jangan jadikan sebagai tuntutan. Jika ia memang siap membuka kehidupan pribadinya ke publik, tanpa diminta pun ia akan senang hati memasang status in a relationship atau married di profil jejaring sosialnya.

Mata-mata    
            Penguntit atau stalker era masa kini memang berbeda dengan jaman Alfred Hitchcock. Sekarang, tak lagi perlu keluar rumah untuk mengetahui apa yang sedang dikerjakan kekasih, di mana ia berada, hingga dengan siapa ia pergi. Cukup intip-intip status jejaring sosialnya atau bahkan lengkapi ponselnya dengan aplikasi berbasis GPS sehingga mudah melacak keberadaannya.
            Ini juga menjadi potensi konflik karena tak sedikit pasangan yang cemburu buta. Kekasih dan mantannya sama-sama 'check-in' foursquare di mal tertentu dan bukan berarti mereka sedang bersama. Bisa saja kebetulan. Atau kasus lain, jika pasangan Anda terlalu sering mention seseorang di fb n lain2 , maka Anda secara otomatis membuka profil orang tersebut: Siapa dia dan apa hubungannya dengan kekasih Anda.
            Apakah dalam konfrontasi Anda lebih percaya Internet ketimbang ucapan pasangan? Apalagi jika pasangan saling tahu password. Secara berkala pasti akan ada aktivitas saling memeriksa inbox atau aktivitas dan pertemanannya di situs tersebut secara diam-diam. Huft! Melelahkan sekali ya jadi kekasih zaman sekarang. Mungkin banyak yang sudah lupa pada yang namanya kepercayaan dalam suatu hubungan. Karena itu jangan lupakan komunikasi tatap muka langsung agar hubungan tetap kuat tanpa perlu sibuk menjadi penguntit di dunia maya.

 Tuntutan baru
            Sudah dibaca (“R”) kenapa belum dibalas? Kenapa dia nggak mau memberi tahu password Facebook? Tak sedikit juga pasangan yang meminta kekasihnya mengirim bukti foto tempat ia berada karena tidak percaya pada ucapan kekasih. Banyak tuntutan baru muncul dengan adanya perkembangan teknologi. Tuntutan ini seringkali menjadi sumber konflik jika pasangan belum memiliki dasar hubungan yang kuat.

Mudah menilai
            "Pacar baru kamu narsisistik ya, lihat saja Facebooknya." "Kayaknya teman baru kamu orangnya aneh deh kalau aku lihat Twitternya." Ketika bertemu atau mendengar nama orang baru, tak jarang yang dilakukan adalah mencari akun jejaring sosialnya atau menelusuri namanya di mesin pencari. Hasil pencarian akun jejaring sosialnya pun bermacam-macam. Ada yang positif, ada yang negatif. Tapi sering hasil pencarian itu dijadikan bahan untuk menilai orang tersebut. Bisa jadi Anda membatalkan kencan hanya karena melihat “keanehan” pada akun jejaring sosialnya.
            Seperti halnya jangan menilai buku hanya dari sampulnya, jangan pula menilai seseorang hanya dari akun jejaring sosialnya. Memang akun jejaring sosialnya bisa memberikan gambaran tentang orang tersebut, tapi tak ada salahnya bertemu langsung dan siapa tahu ia tak seperti yang Anda duga.

Selingkuh
            Ini yang paling berpotensi menimbulkan konflik. Beberapa studi mengatakan aktivitas yang tinggi pada situs jejaring sosial bisa membuka potensi selingkuh. Kemudahan untuk menggoda dan berhubungan dengan teman lama bisa membuka pintu baru untuk main api. Sekadar berteman atau sudah masuk ke kategori selingkuh? Batasan flirting pun kini semakin abu-abu dengan adanya fitur-fitur di jejaring sosial. Jangan biarkan hal ini terjadi pada hubungan Anda. Kuncinya, tetap pertahankan kualitas komunikasi dan kepercayaan dalam hubungan. Kuatkan hubungan Anda lewat interaksi secara langsung dan tetap saling berkabar lewat gadget andalan.
Jangan biarkan Internet dan gadget merusak hubungan cinta Anda yang begitu berharga.

By M.A.M

Jumat, 03 Februari 2012

ikhwan n akhwat


Sesungguhnya !!!

Pengakuan & pesan para ikhwan untuk para akhwat :
1.    kami sulit menahan pandangan mata ketika sedang melihat kalian para akhwat, apalagi jika kalian diamanahkan Allah kecantikan dan postur tubuh yang ideal, kami semakin susah untuk menolak agar tidak melihat kalian, karena itu lebarkanlah pakaian kalian, dan tutupilah rambut hingga ke dada kalian dengan kerudung yang membentang.

2.    kami juga sulit menahan pendengaran kami ketika berbicara dengan kalian para akhwat, apalagi jika kalian diamanahkan Allah suara yang merdu dengan irama yang mendayu, karena itu tegaskanlah suara kalian, dan berbicaralah seperlunya kepada kami.

3.    kami juga sulit menahan bayangan-bayangan hati akan kalian para akhwat, ketika kami merasa kalian dapat menjadi tempat untuk mencurahkan isi hati kami, waktu luang kami akan sering terisi oleh bayangan-bayangan kalian, karena itu janganlah kalian membiarkan kami menjadi curahan hati bagi kalian.

4. kami juga inginnya terus dekat dengan kalian para akhwat, tapi maaf bukan karena apa-apa tapi lebih karena dorongan yang ‘itu’, kata dokter sih ini ada hubungannya dengan libido kami, makanya kami akan selalu mencari cara agar bisa untuk terus dekat dengan kalian, apakah itu lewat Telepon, sms, chatting, bertemu muka, apalagi kalo kalian mau jadi pacar kami, minimal kami bisa pegangan tangan dengan kalian, karena itu pertama nasihatilah kami akan azab Allah dan setelahnya jangan pernah memberi dan membalas bentuk perhatian kami.

Pengakuan & pesan akhwat untuk ikhwan :

1.    kami itu senang jika diperhatikan, apalagi jika kalian adalah ikhwan yang dewasa, atau ikhwan yang ‘alim, atau ikhwan yang cool, padahal kami belum mampu berhijab secara baik, karena itu tundukkanlah pandangan kalian dengan makna yang sebenarnya, dan janganlah kalian ikuti pandangan pertama dengan pandangan berikutnya.

2.    kami juga senang mendengar kalian berbicara dengan dan tentang kami, rasanya jadi gimana gitu, karena itu cukupkanlah pembicaraan kalian jika kalian mulai memberi pujian kepada kami meskipun itu hanya sebuah pujian kecil.

3.    kami juga sulit menahan bayangan-bayangan hati akan kalian para ikhwan, ketika kami merasa para kalian dapat menjadi tempat untuk mencurahkan isi hati kami, waktu luang kami akan sering terisi oleh bayang-bayang kalian, karena itu janganlah kalian membiarkan kami mencurahkan isi hati kami kepada kalian.

4.    kami juga inginnya terus dekat dengan kalian para ikhwan, tapi maaf..bukan karena apa-apa tapi lebih karena perhatian yang kalian berikan kepada kami, meskipun sesungguhnya kami sangat malu akan hal ini, terkadang kami pun terlepas kata dan laku, yang malah menjadikan kami dan kalian semakin tak mengenal batas, karena itu pertama nasihatilah kami akan azab Allah dan setelahnya jangan pernah memberi dan membalas bentuk perhatian kami.
Dalil-dalil yang memperjelas :

Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah satu perbuatan yang keji dan satu jalan yang jahat (yang membawa kerusakan [al-Israa’ 17:32]

"Katakanlah pada orang-orang laki-laki beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang mereka perbuat. Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya " (QS An Nuur 30-31)

“Jangan lah kamu mengikuti pandangan pertama (kepada wanita) dengan pandangan berikutnya. Karena yang pertama itu untukmu dan yang kedua adalah ancaman / dosa". (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmizy dan Hakim).

"Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang-oarang beriman, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya
“Malu (salah satu akhlak yang mulia) dan iman merupakan dua hal yang tidak boleh dipisahkan antara satu dengan yang lain, maka apabila salah satunya diangkat (hilang) maka hilanglah yang lain. (HR Al hakim dan Ath Thabrani)

Sesungguhnya kepala(seorang laki-laki) yang ditusuk dengan besi itu jauh lebih baik daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya. (Hadis riwayat at-Tabrani dan Baihaqi)

"Tercatat atas anak Adam nasibnya dari perzinaan dan dia pasti mengalaminya. Kedua mata zinanya melihat, kedua teling zinanya mendengar, lidah zinanya bicara, tangan zinanya memaksa (memegang dengan keras), kaki zinanya melangkah (berjalan) dan hati yang berhazrat dan berharap. Semua itu dibenarkan (direalisasi) oleh kelamin atau digagalkannya." (HR Bukhari).

            Ikhwan wa akhwati fillah, hidup adalah serangkaian pilihan demi pilihan, hanya orang-orang yang berusaha memelihara kedekatannya kepada Allah dan yang terus mencari ilmu saja yang akan memilih dengan benar minimal mendekati kebenaran. Karena lahir, Rizki, Maut, dan Jodoh setiap manusia telah Allah tetapkan, maka yang perlu kita lakukan adalah bagaimana untuk selalu dan selalu memperbaiki usaha kita dalam menjemput keempat hal itu. Banyak hal yang kita pandang baik, justru tidak dalam pandangan Allah. Bersabarlah atas takdir Allah, karena sesungguhnya buah kesabaran itu sangat manis dan sangat lezat.
Wallahu’alam

susah or tidak


Susah Gak Jadi MUSLIMAH ?

            Kaum feminis bilang susah jadi wanita ISLAM, lihat saja peraturan dibawah ini :
 
1.    Wanita auratnya lebih susah dijaga berbanding lelaki.

2.    Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.

3.    Wanita saksinya kurang berbanding lelaki.

4.    Wanita menerima warisan kurang dari lelaki.

5.    Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak.

6.    Wanita wajib taat kepada suaminya tetapi suami tak harus selalu taat pada isterinya.

7.    Talak terletak di tangan suami dan bukan isteri.

8.    Wanita kurang dalam beribadat karena masalah haid dan nifas yang tak ada pada lelaki.

            Makanya Kaum Feminisme nggak capek-capeknya berpromosi untuk "MEMERDEKAKAN WANITA ISLAM"

Pernahkah kita lihat sebaliknya (kenyataannya)??

            Benda yg mahal harganya tentu akan dijaga dan dibelai serta disimpan ditempat yang teraman dan terbaik. Sudah pasti intan permata tidak akan dibiarkan terserak bukan? Itulah bandingannya dengan seorang wanita Islam.

            Wanita perlu taat kepada suami tetapi lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama dari bapaknya. Bukankah ibu adalah seorang wanita? Wanita menerima warisan kurang dari lelaki tetapi harta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya, sedangkan lelaki menerima warisan perlu menggunakan hartanya untuk isteri dan anak-anak.

            Wanita perlu bersusaha payah mengandung dan melahirkan anak, tetapi setiap saat dia didoakan oleh segala makhluk, malaikat dan seluruh makhluk ALLAH di mukabumi ini, dan matinya jika karena melahirkan adalah syahid.

            Di akhirat kelak, seorang lelaki akan dipertanggungjawabkan terhadap 4 wanita ini Isterinya, ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya.    Manakala seorang wanita pula, tanggungjawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki ini Suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara lelakinya.

            Seorang wanita boleh memasuki pintu Syurga melalui mana-mana pintu Syurga yang disukainya cukup dgn 4 syarat saja :

1.    Shalat 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, taat suaminya dan menjaga kehormatannya.

2.    Seorang lelaki perlu pergi berjihad fisabilillah,
tetapi wanita jika taat akan suaminya

3.    serta menunaikan tanggungjawabnya kepada ALLAH
akan turut menerima pahala

4.    seperti pahala orang pergi berperang fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.

            Masya ALLAH ... demikian sayangnya ALLAH pada wanita ......kan? 

otak laki-laki


Perempuan di "Otak" Lelaki
( pengakuan sahabat baik aq)

Kalian tau kenapa saya suka wanita yang berjilbab?
           
            Jawabannya sederhana, karena mata saya susah diajak kompromi. Bisa dibayangkan bagaimana saya harus mengontrol mata saya ini mulai dari keluar pintu rumah sampai kembali masuk rumah lagi. Dan kalian  tau? Di luar kampus dan dalam kampus tempat saya seharian disana, kemana arah mata memandang selalu saja membuat mata saya terbelalak. Hanya dua arah yang bisa membuat saya tenang, mendongak ke atas langit atau menunduk ke tanah.

            Melihat kedepan ada perempuan berlenggok dengan seutas "Tank Top", noleh ke kiri pemandangan "Pinggul terbuka", menghindar kekanan ada sajian "Celana ketat plus You Can See", balik ke belakang dihadang oleh "Dada menantang!" (maaf kalau bahasa saya kasar)  Astaghfirullah... kemana lagi mata ini harus memandang?

            Kalau saya berbicara nafsu, ow jelas sekali saya suka. Kurang merangsang itu mah! Tapi sayang, saya tak ingin hidup ini dibaluti oleh nafsu. Saya juga butuh hidup dengan pemandangan yang membuat saya tenang. Saya ingin melihat wanita bukan sebagai objek pemuas mata. Tapi mereka adalah sosok yang anggun mempesona, kalau dipandang bikin sejuk di mata. Bukan paras yang membikin mata panas, membuat iman lepas ditarik oleh pikiran "ngeres" dan hatipun menjadi keras.

            Andai wanita itu mengerti apa yang sedang dipikirkan oleh laki-laki ketika melihat mereka berpakaian seksi, saya yakin mereka tak mau tampil seperti itu lagi. Kecuali bagi mereka yang memang punya niat untuk menarik lelaki untuk memakai aset berharga yang mereka punya.

            Istilah seksi kalau boleh saya definisikan berdasar kata dasarnya adalah penuh daya tarik seks. Kalau ada wanita yang dibilang seksi oleh para lelaki, janganlah berbangga hati dulu. Sebagai seorang manusia yang punya fitrah dihormati dan dihargai semestinya anda malu, karena penampilan seksi itu sudah membuat mata lelaki menelanjangi anda, membayangkan anda adalah objek syahwat dalam alam pikirannya. Berharap anda melakukan lebih seksi, lebih... dan lebih lagi. Dan anda tau apa kesimpulan yang ada dalam benak sang lelaki? Yaitunya: anda bisa diajak untuk begini dan begitu alias gampangan!

            Mau tidak mau, sengaja ataupun tidak anda sudah membuat diri anda tidak dihargai dan dihormati oleh penampilan anda sendiri yang anda sajikan pada mata lelaki. Jika sesuatu yang buruk terjadi pada diri anda, apa itu dengan kata-kata yang nyeleneh, pelecehan seksual atau mungkin sampai pada perkosaan.

            Siapa yang semestinya disalahkan? Saya yakin anda menjawabnya "lelaki" bukan? Oh betapa tersiksanya menjadi seorang lelaki dijaman sekarang ini. Kalau boleh saya ibaratkan, tak ada pembeli kalau tidak ada yang jual. Simpel saja, orang pasti akan beli kalau ada yang nawarin. Apalagi barang bagus itu gratis, wah pasti semua orang akan berebut untuk menerima. Nah apa bedanya dengan anda menawarkan penampilan seksi anda pada khalayak ramai, saya yakin siapa yang melihat ingin mencicipinya.

            Begitulah seharian tadi saya harus menahan penyiksaan pada mata ini. Bukan pada hari ini saja, rata-rata setiap harinya. Saya ingin protes, tapi mau protes ke mana? Apakah saya harus menikmatinya...? tapi saya sungguh takut dengan Zat yang memberi mata ini. Bagaimana nanti saya mempertanggungjawabkan nanti? sungguh dilema yang berkepanjangan dalam hidup saya.

            Allah Taala telah berfirman: "Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya", yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita beriman "Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya." (QS. An-Nuur : 30-31).

            Jadi lebih baik saya sering berdiam di ruangan musholah kecil ini, duduk di atas sajadah menyerap sekian juta ayat yang terpancar dari alquran, saya hanya ingin menahan pandangan mata ini. Biarlah mata saya ini rusak oleh radiasi bacaan, tapi saya percya tidak akan begitu daripada saya tak bisa pertanggung jawabkan nantinya. Jadi tak salah juga bukan? kalau saya paling malas diajak ke mall, jjs, kafe, dan semacam tempat yang selalu menyajikan keseksian.

            Saya yakin, banyak laki-laki yang punya dilemma seperti saya ini. Mungkin ada yang menikmati, tetapi sebagian besar ada yang takut dan bingung harus berbuat apa. Bagi anda para wanita apakah akan selalu bahkan semakin menyiksa kami sampai kami tak mampu lagi memikirkan mana yang baik dan mana yang buruk. Kemudian terpaksa mengambil kesimpulan menikmati pemadangan yang anda tayangkan?

Jadi , berjilbablah dari atas sampai bawah dan dari luar sampai dalam... karena itu sungguh nyaman, tentram, anggun, cantik, mempersona dan tentunya sejuk dimata.

pacaran ?


Pacaran dalam pandangan Islam

a. Islam Mengakui Rasa Cinta

            Islam mengakui adanya rasa cinta yang ada dalam diri manusia. Ketika seseorang memiliki rasa cinta, maka hal itu adalah anugerah Yang Kuasa. Termasuk rasa cinta kepada wanita (lawan jenis) dan lain-lainnya.

"Dijadikan indah pada manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik ."(QS. Ali Imran :14).

            Khusus kepada wanita, Islam menganjurkan untuk mengejwantahkan rasa cinta itu dengan perlakuan yang baik, bijaksana, jujur, ramah dan yang paling penting dari semau itu adalah penuh dengan tanggung-jawab. Sehingga bila seseorang mencintai wanita, maka menjadi kewajibannya untuk memperlakukannya dengan cara yang paling baik.

Rasulullah SAW bersabda,"Orang yang paling baik diantara kamu adalah orang yang paling baik terhadap pasangannya (istrinya). Dan aku adalah orang yang paling baik terhadap istriku".

b. Cinta Kepada Lain Jenis Hanya Ada Dalam Wujud Ikatan Formal

            Namun dalam konsep Islam, cinta kepada lain jenis itu hanya dibenarkan manakala ikatan di antara mereka berdua sudah jelas. Sebelum adanya ikatan itu, maka pada hakikatnya bukan sebuah cinta, melainkan nafsu syahwat dan ketertarikan sesaat.

            Sebab cinta dalam pandangan Islam adalah sebuah tanggung jawab yang tidak mungkin sekedar diucapkan atau digoreskan di atas kertas surat cinta belaka. Atau janji muluk-muluk lewat SMS, chatting dan sejenisnya. Tapi cinta sejati haruslah berbentuk ikrar dan pernyataan tanggung-jawab yang disaksikan oleh orang banyak. Memang pada dasarnya tidak ada cinta sejati kecuali pada Allah semata.

            Bahkan lebih 'keren'nya, ucapan janji itu tidaklah ditujukan kepada pasangan, melainkan kepada ayah kandung wanita itu. Maka seorang laki-laki yang bertanggung-jawab akan berikrar dan melakukan ikatan untuk menjadikan wanita itu sebagai orang yang menjadi pendamping hidupnya, mencukupi seluruh kebutuhan hidupnya dan menjadi `pelindung` dan 'pengayomnya`. Bahkan `mengambil alih` kepemimpinannya dari bahu sang ayah ke atas bahunya.

            Dengan ikatan itu, jadilah seorang laki-laki itu `the real gentleman`. Karena dia telah menjadi suami dari seorang wnaita. Dan hanya ikatan inilah yang bisa memastikan apakah seorang laki-laki itu betul serorang gentlemen atau sekedar kelas laki-laki iseng tanpa nyali. Beraninya hanya menikmati sensasi seksual, tapi tidak siap menjadi the real man.

            Dalam Islam, hanya hubungan suami istri sajalah yang membolehkan terjadinya kontak-kontak yang mengarah kepada birahi. Baik itu sentuhan, pegangan, cium dan juga seks. Sedangkan di luar nikah, Islam tidak pernah membenarkan semua itu. Kecuali memang ada hubungan `mahram` (keharaman untuk menikahi). Akhlaq ini sebenarnya bukan hanya monopoli agama Islam saja, tapi hampir semua agama mengharamkan perzinaan. Apalagi agama Kristen yang dulunya adalah agama Islam juga, namun karena terjadi penyimpangan besar sampai masalah sendi yang paling pokok, akhirnya tidak pernah terdengar kejelasan agama ini mengharamkan zina dan perbuatan yang menyerampet kesana.

            Sedangkan pemandangan yang lihat dimana ada orang Islam yang melakukan praktek pacaran dengan pegang-pegangan, ini menunjukkan bahwa umumnya manusia memang telah terlalu jauh dari agama. Karena praktek itu bukan hanya terjadi pada masyarakat Islam yang nota bene masih sangat kental dengan keaslian agamanya, tapi masyarakat dunia ini memang benar-benar telah dilanda degradasi agama.

            Barat yang mayoritas nasrani justru merupakan sumber dari hedonisme dan permisifisme ini. Sehingga kalau pemandangan buruk itu terjadi juga pada sebagian pemuda-pemudi Islam, tentu kita tidak melihat dari satu sudut pandang saja. Tapi lihatlah bahwa kemerosotan moral ini juga terjadi pada agama lain, bahkan justru lebih parah.

c. Pacaran Bukan Cinta

            Melihat kecenderungan aktifitas pasangan muda yang berpacaran, sesungguhnya sangat sulit untuk mengatakan bahwa pacaran itu adalah media untuk saling mencinta satu sama lain. Sebab sebuah cinta sejati tidak berentu sebuah perkenalan singkat, misalnya dengan bertemu di suatu kesempatan tertentu lalu saling bertelepon, tukar menukar SMS, chatting dan diteruskan dengan janji bertemu langsung.

            Semua bentuk aktifitas itu sebenarnya bukanlah aktifitas cinta, sebab yang terjadi adalah kencan dan bersenang-senang. Sama sekali tidak ada ikatan formal yang resmi dan diakui. Juga tidak ada ikatan tanggung-jawab antara mereka. Bahkan tidak ada ketentuan tentang kesetiaan dan seterusnya.

            Padahal cinta itu memiliki, tanggung-jawab, ikatan syah dan sebuah harga kesetiaan. Dalam format pacaran, semua instrumen itu tidak terdapat, sehingga jelas sekali bahwa pacaran itu sangat berbeda dengan cinta.

d. Pacaran Bukanlah Penjajakan / Perkenalan

            Bahkan kalau pun pacaran itu dianggap sebagai sarana untuk saling melakukan penjajakan, perkenalan atau mencari titik temu antara kedua calon suami istri, bukanlah anggapan yang benar. Sebab penjajagan itu tidak adil dan kurang memberikan gambaran sesungguhnya dari data yang diperlukan dalam sebuah persiapan pernikahan.

            Dalam format mencari pasangan hidup, Islam telah memberikan panduan yang jelas tentang apa saja yang perlu diperhitungkan. Misalnya sabda Rasulullah SAW tentang 4 kriteria yang terkenal itu.

            Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW berdabda,"Wanita itu dinikahi karena 4 hal : [1] hartanya, [2] keturunannya, [3] kecantikannya dan [4] agamanya. Maka perhatikanlah agamanya kamu akan selamat. (HR. Bukhari Kitabun Nikah Bab Al-Akfa' fiddin nomor 4700, Muslim Kitabur-Radha' Bab Istihbabu Nikah zatid-diin nomor 2661)

            Selain keempat kriteria itu, Islam membenarkan bila ketika seorang memilih pasangan hidup untuk mengetahui hal-hal yang tersembunyi yang tidak mungkin diceritakan langsung oleh yang bersangkutan. Maka dalam masalah ini, peran orang tua atau pihak keluarga menjadi sangat penting.

            Inilah proses yang dikenal dalam Islam sebagai ta'aruf. Jauh lebih bermanfaat dan objektif ketimbang kencan berduaan. Sebab kecenderungan pasangan yang sedang kencan adalah menampilkan sisi-sisi terbaiknya saja. Terbukti dengan mereka mengenakan pakaian yang terbaik, bermake-up, berparfum dan mencari tempat-tempat yang indah dalam kencan. Padahal nantinya dalam berumah tangga tidak lagi demikian kondisinya.

            Istri tidak selalu dalam kondisi bermake-up, tidak setiap saat berbusana terbaik dan juga lebih sering bertemua dengan suaminya dalam keadaan tanpa parfum. Bahkan rumah yang mereka tempati itu bukanlah tempat-tempat indah mereka dulu kunjungi sebelumnya. Setelah menikah mereka akan menjalani hari-hari biasa yang kondisinya jauh dari suasana romantis saat pacaran.

            Maka kesan indah saat pacaran itu tidak akan ada terus menerus di dalam kehidupan sehari-hari mereka. Dengan demikian, pacaran bukanlah sebuah penjajakan yang jujur, sebaliknya sebuah penyesatan dan pengelabuhan.

            Dan tidak heran kita dapati pasangan yang cukup lama berpacaran, namun segera mengurus perceraian belum lama setelah pernikahan terjadi. Padahal mereka pacaran bertahun-tahun dan membina rumah tangga dalam hitungan hari. Pacaran bukanlah perkenalan melainkan ajang kencan saja.